Pemimpin Wagner Rusia Yevgeny Prigozhin mengatakan pemerintah Rusia telah memutus jalur komunikasi dengan kelompoknya.
Akses ini terjadi ketika Yevgeny Prigozhin mengajukan permintaan bantuan amunisi secara besar-besaran kepada Kementerian Pertahanan Rusia.
“Semua saluran telepon swasta (pemerintah) di semua kantor dan departemen (Wagner) telah diputus untuk mencegah saya memesan amunisi,” katanya melalui Telegram, mengutip Moscow Times.
Yevgeny Prigozhin mengatakan dia tidak bisa berbuat apa-apa untuk menekan pemerintah Rusia.
Dia mencari bantuan dari media dan publik Rusia sehingga dia bisa menekan tentara Rusia untuk berbagi persediaan amunisi dengan Wagner.
Dia mengakui pasokan amunisi belum membaik meski ada perbaikan.
Yevgeny Prigozhin menginginkan lebih banyak perbekalan, terutama untuk pasukannya di garis depan.
“Sekarang Anda hanya dapat memesan lebih banyak item melalui media, dan kemungkinan besar Anda akan melakukannya,” kata Express UK.
Dalam pesan Telegram, Yevgeny Prigozhin mengatakan bahwa orang-orang dari pemerintah Rusia memblokir akses komunikasi.
Mereka memutus semua akses ke badan negara yang membuat keputusan.
Saya tidak akan menyebut mereka agar tidak meremehkan mereka dengan cara apa pun. Jadi sekarang kami hanya bisa bertanya melalui media.”
Kremlin mengabaikan permintaan Wagner untuk pasukan amunisi.
Kelompok Wagner menjadi sorotan selama beberapa bulan terakhir karena Yevgeny Prigozhin terus menekan pemerintah Rusia untuk mengirimkan amunisi.
Saat ini, Grup Wagner milik Bakhmut sedang berjuang karena pasokan amunisi yang menurun, Business Insider melaporkan.
Pada awal Februari 2023, Yevgeny Prigozhin dengan sengaja menyita stok amunisi Wagner di Ukraina timur, menuduh pejabat Rusia melakukan pengkhianatan.
Tak lama setelah pernyataan ini, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan akan mengirimkan amunisi ke Wagner.
Namun kenyataannya sejauh ini Wagner belum mendapatkan banyak bantuan yang dia butuhkan.
Wagner Rusia berada di garis depan.
Pada Jumat (3 Maret 2023), Yevgeny Prigozhin mengatakan Wagner telah mengepung kota Bakhmut di Ukraina.
Namun, ia tidak bisa menjamin pasukannya akan bertahan lama tanpa bekal amunisi.
Pasukan Ukraina yang masih berada di Bakhmut tidak menyerah dan terus bertempur.
Yevgeny berkata dia akan menyelamatkan pasukannya yang tersisa jika Wagner harus mundur.